Laman

Motor Listrik

Motor Listrik merupakan perangkat penggerak yang banyak digunakan dalam proses industri,bagaimana cara kerjanya??. Pelajari lebih lanjut dalam tulisan ini.

Motor AC 3 Phase

Motor listrik AC 3 phase merupakan penggerak yang banyak digunakan dalam aplikasi industri, bagaimana bekerjanya? Pelajari lebih lanjut dalam tulisan ini.

Pengaturan Kecepatan Motor Listrik (2)

Bagaimana mengatur kecepatan putaran motor 3 Phase? Pelajari lebih lanjut pada tulisan ini.

Pengaturan Kecepatan Motor Listrik (1)

Bagaimana caranya mengatur putaran motor listrik?? Pelajari selengkapnya dalam tulisan ini.

Motor AC 1 Phase

Motor listrik memiliki beragam jenis, salah satunya motor AC 1 phase. Pelajari selengkapnya di sini.

Kamis, 26 Mei 2011

Hukum Ohm

Hukum Ohm (Ohm's Law) merupakan hukum dasar dalam ilmu elektronika atau kelistrikan. Suatu persamaan atau permasalahan elektronika banyak bergantung pada hukum Ohm ini. Hukum Ohm dilahirkan dari percobaan yang dilakukan oleh seorang ahli fisika dari Jerman, George Simon Ohm. Pada tahun 1826 ia berhasil menemukan hubungan antara arus, tegangan dan hambatan tersebut. Rumus dalam teori dasar listrik yang disebut hukum ohm berasal dari sebuah percobaan dalam satu rangkaian listrik yang beliau lakukan. Berkat penemuannya ini namanya diabadikan menjadi nama satuan Hambatan yaitu Ohm. Dari penelitian yang dilakukannya, ia menemukan bahwa kuat listrik yang mengalir dalam suatu rangkaian tertutup sebanding dengan beda potensial (tegangan) pada ujung-ujung rangkaian tersebut. Jadi semakin besar tegangan pada rangkaian maka semakin besar pula kuat arus yang mengalir pada rangkaian, dan sebaliknya jika tegangan pada rangkaian semakin kecil, maka kuat arus yang mengalir juga semakin kecil.
Selain itu ia juga menemukan hubungan antara kuat arus dengan hambatan total dalam rangkaian. Bahwa Besar hambatan total rangkaian berbanding terbalik dengan kuat arus yang mengalir pada rangkaian tersebut. Artinya semakin besar hambatan suatu rangkaian, maka kuat arus yang mengalir pada rangkaian akan semakin kecil dan jika hambatan total pada rangkaian semakin kecil, maka kuat arus yang mengalir semakin besar.
Secara matematis dirumuskan sebagai berikut:
I = V/R
dimana:
I = Kuat Arus yang mengalir (Ampere)
V = Tegangan pada rangkaian (Volt)
R = Hambatan total rangkaian (Ohm)
Hubungan antara Arus, Tegangan, dan Hambatan dapat pula dilihat pada gambar berikut:
Dari gambar-gambar di atas dapat dilihat hubungan antara Kuat Arus, Tegangan, dan Hambatan pada suatu rangkaian tertutup.

Rabu, 25 Mei 2011

Konsep Kelistrikan (2)

Tegangan:
Tegangan atau dalam bahasa Inggris disebut sebagai Voltage dengan satuan besaran Volt merupakan suatu besaran dasar dalam kelistrikan. Tegangan merupakan perbedaan muatan (elektron) dari dua titik referensi. Tegangan biasa juga disebut dengan beda potensial. Semakin besar beda potensial (jumlah muatan) diantara dua titik, maka akan semakin besar pula tegangan diantara dua titik tersebut.
Akan lebih mudah jika aliran listrik kita umpamakan sebagai aliran air.
Pada gambar ini, jika permukaan airnya sama maka air tidak akan mengalir. Tetapi jika ada perbedaan permukaan air (potensial) maka air akan mengalir dari tabung yang tinggi ke tabung yang rendah. Semakin tinggi perbedaannya atau semakin tinggi tegangannya maka aliran akan semakin besar.
Arus Listrik:
Jika diantara dua titik yang memiliki potensial atau tegangan yang berbeda dihubungkan, maka pada hubungan tersebut akan mengalir arus listrik. Arus listrik merupakan aliran elektron yang mengalir dari titik yang memiliki jumlah elektron lebih banyak (negatif) ke titik yang kekurangan elektron (posisitf). Pengertian ini memang sering menimbulkan pertanyaan karena selama ini aliran listrik mengalir dari positif ke negatif. Memang benar bahwa aliran listriknya dikatakan mengalir dari positif ke negatif, akan tetapi Elektronnya mengalir dari negatif ke positif.
Semakin banyak jumlah elektron yang mengalir maka kuat arus listriknya juga akan semakin besar. Kuat arus listrik memiliki satuan Ampere. Kuat arus diperoleh dari banyak elektron yang mengalir dalam tiap satuan waktu. Jika jumlah elektron yang mengalir sejumlah 1 Coloumb dalam waktu 1 detik, maka kuat arusnya 1 Ampere. Atau dirumuskan:
I = Q/t
dimana:
I = Kuat arus
Q = Jumlah Muatan listrik (1 Coloumb = 6,28 x 10^18 elektron)
t = Waktu
Hambatan:
Hambatan listrik merupakan sifat melawan dari suatu benda yang dialiri oleh aliran listrik. Satuan hambatan ini disebut Ohm.Setiap benda sebenarnya memiliki hambatan, termasuk kawat tembaga yang digunakan sebagai kabel listrik, akan tetapi nilai hambatan yang dimiliki oleh tiap-tiap bahan/benda berbeda-beda. Nilai hambatan alami suatu bahan/benda disebut dengan hambat jenis. Berikut beberapa nilai hambatan jenis dari bahan tertentu.
Tabel hambat jenis konduktor
(Sumber : http://t0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcQlQwLDOXaBtJoBH52sw9lSrHwVfqc7arZGNgTthgeQfCQIPVnItA)
Jadi kabel sekalipun ternyata memiliki nilai hambatan, besar hambatan suatu penghantar dapat dihitung dengan rumus:
Hambatan = (hambatan jenis x Panjang penghantar)/Luas penampangnya

Konsep Kelistrikan (1)

Energi listrik merupakan energi yang sangat penting dan vital bagi kehidupan manusia. Hampir di setiap lini kehidupan manusia mempergunakan energi listrik. Hingga kini energi listrik menjadi kebutuhan utama bagi kehidupan manusia.
Listrik merupakan energi yang berasal dari pergerakan elektron yang terkandung didalam atom. Semakin banyak elektron yang bergerak/berpindah maka akan semakin besar energi yang tercipta.
Listrik atau dalam bahasa Inggris Electricity berasal dari bahasa latin electron. Electron merupakan bagin dari atom yang memiliki muatan dan orbit di sekeliling inti atom. Seperti terlihat pada gambar berikut (Sumber: http://lifebiochem1.wikispaces.com)
Pada gambar tersebut tampak elektron memiliki orbit di luar inti atom. Setiap ada perpindahan elektron dari satu atom ke atom yang lain maka akan timbul energi.
Jika suatu titik memiliki kelebihan elektron, maka titik tersebut dikatakan memiliki POTENSIAL NEGATIF dan jika suatu titik kekurangan elektron, maka titik tersebut dikatakan memiliki POTENSIAL POSITIF

Kamis, 19 Mei 2011

Struktur Kurikulum Teknik Mekatronika SMK Negeri 3 Salatiga

Kegiatan pembelajaran pada Program Keahlian Teknik Mekatronika di SMK Negeri 3 Salatiga berdasar pada Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang sesuai spektrum keahlian dari Pemerintah. Secara garis besar, pembelajaran di Teknik Mekatronika terbagi dalam 2 kelompok besar, yaitu:

1. Kelompok Elektronika dan Kelistrikan, yang mempelajari tentang:
- Dasar Teknik Elektronika dan Digital (DTE)
- Kontrol Proses Industri Dasar (KPID)
- Sistem Kendali Mikroprosesor dan Mikrokontroler (SKM)
- Kontrol Proses Industri Lanjut (KPIL)
2. Kelompok Teknik Mesin dan Mekanik, yang mempelajari tentang:
- Pengetahuan Dasar Teknik Mesin (PDTM)
- Menggambar Teknik (Manual dan Computerized)
- Pekerjaan Mekanik Dasar (PMD)
- Pekerjaan Mekanik Lanjut (PML)

Dengan penyusunan sedemikian rupa diharapkan dapat mempermudah pelaksanaan dan penyampaian materi kepada peserta didik, sehingga diharapkan peserta didik dapat memperoleh pengalaman belajar yang maksimal, sehingga diharapkan menjadi peserta didik yang trampil dan kompeten di bidang Teknik Mekatronika.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites