(sumber : http://devamelodica.com/wp-content/uploads/2012/03/Konversi-Bilangan-300x225.jpg) |
Konversi bilangan merupakan suatu proses untuk mendapatkan bilangan tertentu dari bentuk bilangan yang lain. Dalam elektronika digital ada beberapa bentuk bilangan yang digunakan dalam persamaan atau operasinya. Bentuk bilangan yang digunakan antara lain :
- Bilangan Desimal
- Bilangan Biner
- Bilangan Oktal
- Bilangan Heksadesimal
Bilangan desimal merupakan bilangan berbasis 10 (sepuluh) yang biasa kita gunakan dalam keseharian. Angka yang dipakai sebanyak 10 angka yaitu [0,1,2,3,4,5,6,7,8,9]. Bilangan yang dihasilkan merupakan kombinasi dari angka-angka tersebut, dengan angka 0 sebagai bilangan terkecil dan angka 9 sebagai bilangan terbesar.
2. Bilangan Biner
Bilangan biner merupakan bilangan berbasis 2 (dua) merupakan bilangan yang banyak digunakan dalam elektronika digital yang menunjukan kondisi bertegangan atau tidak. Angka yang digunakan sebanyak 2 angka yaitu [0,1] jadi untuk merepresentasikan nilai tertentu menggunakan kombinasi angka 0 dan 1.
3. Bilangan Oktal
Bilangan oktal merupakan bilangan berbasis 8 (delapan). Angka yang digunakan sebanyak 8 angka yaitu [0,1,2,3,4,5,6,7]. Bilangan terkecil yang digunakan adalah angka 0 (nol), dan bilangan terbesar yang digunakan adalah 7 (tujuh).
4. Bilangan Hexadesimal
Bilangan heksadesimal merupakan bilangan berbasi 16 (enambelas). Angka yang digunakan sebanyak 16 angka yaitu [0,1,2,3,4,5,6,7,8,9,A,B,C,D,E,F]. Angka setelah 9 digantikan dengan bilangan berupa huruf A sampai dengan F agar tidak tertukar dengan bilangan desimal. Jadi nilai 10 digantikan huruf A, 11 oleh huruf B, 12 huruf C, 13 huruf D, 14 huruf E, dan 15 huruf F.
Penulisan bilangan dapat dilihat pada tabel berikut:
KONVERSI BILANGAN
Pada suatu operasi, terkadang diperlukan perubahan bilangan dari satu bentuk ke bentuk bilangan yang lain yang dapat diproses oleh sistem.
1. Konversi Bilangan Desimal ke Biner
Untuk mengubah nilai bilangan dari bilangan desimal ke bilangan biner, proses yang dilakukan adalah membagi 2 bilangan bulat desimal, kemudian sisa pembagiannya merupakan digit binernya.
Contoh:
(sumber: http://www.teknikkomputer.com/wp-content/uploads/2013/02/Desimal-Ke-Biner.jpg) |
Pada contoh di atas, bilangan 45 desimal akan diubah ke bilangan biner. Proses yang dilakukan 179 dibagi 2 sampai habis dan diambil hasil bulatnya dan sisa pembagianya hanya akan ada 0 jika genap dan 1 jika ganjil. Sisa pembagian merupakan digit biner yang digunakan sebagai hasil konversi. Penulisan bilangan biner dimulai dari sisa pembagian terbawah ke sisa pembagian paling awal. Jadi pada contoh di atas biner dari 205 desimal adalah 11001101(2). Bit atau digit yang paling kanan (dekat dengan penanda jenis bilangan) merupakan bit dengan nilai paling rendah atau LSB (Least Significant Bit) sedangkan bit yang paling kiri merupakan bit dengan nilai paling tinggi atau MSB (Most Significant Bit).
2. Konversi Bilangan Biner ke Bilangan Desimal
Pengkonversian bilangan dari bilangan biner ke desimal dilakukan dengan mengkalikan bit biner dengan 2^(n-1) dimana n merupakan posisi bit biner yang bersangkutan.
Pada contoh di atas, biner 11001(2) diubah menjadi desimal, caranya dengan mengalikan bit biner dengan 2^(n-1). Posisi bit dihitung dari LSB.
3. Konversi Bilangan Desimal ke Bilangan Oktal
Pada pengubahan bilangan desimal ke bilangan oktal, cara yang dilakukan hampir sama dengan pengubahan dari bilangan desimal ke bilangan biner, hanya saja bilangan pembaginya adalah 8.
Contoh:
(sumber: http://blog.student.uny.ac.id/riezkyindriani/files/2011/10/desimal-oktal.jpg) |
Penulisan hasil konversinya juga dituliskan dari sisa pembagian terakhir ke sisa pembagian paling awal.
4. Konversi Bilangan Oktal ke Bilangan Desimal
Pengubahan bilangan oktal ke bilangan desimal dilakukan dengan cara yang sama dengan proses pengubahan bilangan biner ke desimal, hanya saja bilangan pengalinya adalah 8. Jadi nilai bilangan didapat dari jumlah digit oktal dikali 8^(n-1).
Contoh:
(sumber : http://blog.student.uny.ac.id/riezkyindriani/files/2011/10/oktal-desimal9.jpg) |
5. Konversi Bilangan Desimal ke Bilangan Heksadesimal
Pengubahan bilangan desimal ke heksadesimal dilakukan dengan cara yang sama seperti pengubahan dari desimal ke biner hanya saja bilangan pembaginya adalah 16 (enambelas). Untuk sisa pembagian diatas 9 (10 sampai 15) digantikan dengan huruf A sampai F.
Contoh:
(Sumber: http://blog.student.uny.ac.id/riezkyindriani/files/2011/10/desimal-heksa-11.jpg) |
6. Konversi Bilangan Heksadesimal ke Bilangan Desimal
Proses pengubahan nilai bilangan heksadesimal ke bilangan desimal dilakukan dengan mengalikan digit bilangan heksadesimal dengan 16^(n-1). Sama seperti pengubahan bilangan Biner atau Oktal ke bilangan desimal, hanya yang berbeda adalah bilangan pengalinya.
Contoh:
(Sumber: http://blog.student.uny.ac.id/riezkyindriani/files/2011/10/heksa-desimal-6.jpg) |
7. Konversi Bilangan Biner ke Oktal
Untuk mengubah bilangan biner ke bilangan Oktal cukup mudah, cara yang sederhana yaitu dengan mengelompokan digit biner menjadi 3 kelompok bit dari LSB, kemudian kelompok-kelompok 3 bit tersebut diubah menjadi angka desimal.
Contoh:
biner : 11001110(2) => 11 001 110
3 1 6
hasil konversinya = 316(8)
9. Konversi Bilangan Oktal ke Biner
Untuk mengubah bilangan oktal ke biner merupakan kebalikan dari proses pengubahan biner ke oktal. Jadi tiap digit oktal diubah menjadi biner 3 bit. Jika hasil pengubahan kurang dari 3 bit maka ditambahkan 0 di depan.
Contoh: 63(8) => 6 3
110 11 => karena kurang dari 3 bit maka ditambahkan 0
110 011
Hasil Konversi = 110011(2)
110 11 => karena kurang dari 3 bit maka ditambahkan 0
110 011
Hasil Konversi = 110011(2)
8. Konversi Bilangan Biner ke Heksadesimal
Untuk mengubah biner ke heksa desimal mirip dengan pengubahan biner ke oktal, hanya bedanya pengelompokan bit binernya. Jika pada konversi biner ke oktal bit biner dikelompokkan 3 bit, maka pada konversi biner ke heksadesimal bit biner dikelompokan 4 bit. Kemudian kelompok 4 bit tersebut diubah ke bilangan desimal.
Contoh: 11001110(2) => 1100 1110
12 14 (karena desimalnya diatas 9 maka digantikan dengan huruf)
C E
hasil konversinya = CE(16)
9. Konversi Bilangan Heksadesimal ke Bilangan Biner
Mengubah bilangan heksa desimal ke bilangan biner, dilakukan dengan cara mengubah digit bilangan heksadesimal ke bilangan biner 4 bit. Jika hasil pengubahan hanya menghasilkan biner kurang dari 4 bit maka ditambahkan digit 0 didepan hingga berjumlah 4 bit.
Contoh: F4(16) => F 4
1111 100 => karena hanya 3 bit ditambah 0 di depan
1111 0100
Hasil Konversinya = 11110100(2)
10. Konversi Bilangan Heksadesimal ke Bilangan Oktal
Untuk mengubah bilangan heksadesimal ke bilangan oktal lebih mudah dilakukan dengan cara mengubah bilangan heksadesimal ke bilangan biner, kemudian bilangan biner diubah ke bilangan oktal dengan pengelompokan seperti di atas.
Contoh : F4(16) => F 4
1111 0100
Biner F4(16) = 11110100(2) => dikelompokan 3 bit untuk mengubah menjadi oktal
011 110 100 => masing-masing kelompok diubah menjadi desimal
3 6 4
Hasil konversi = 364(8)
11. Konversi Bilangan Oktal ke Bilangan Heksadesimal
Untuk mengubah bilangan Oktal ke heksa desimal lebih mudah dengan cara mengubah tiap digit bilangan oktal menjadi bit biner 3 bit. Setelah didapat binernya kemudian diubah ke Heksa dengan mengelompokan bit biner 4 bit lalu diubah menjadi digit desimal.
Contoh : 346(8) = 3 6 4
011 110 100
Biner 346(8) = 11110100(2) => dikelompokan 4 bit untuk mengubah menjadi heksadesimal
1111 0100
15 4 => nilai 15 pada heksadesimal diganti F
F 4
Hasil Konversi = F4(16)